Jumat, 16 Juli 2010

Bunga Sakura (Cherry Blossoms)

Kerajaan   : Tumbuhan
Divisi         : Magnoliophyta
Kelas         : Magnoliopsida
Ordo         : Rosales
Famili        : Rosaceae
Upafamili   : Prunoideae
Genus        : Prunus


Sakura (桜, 櫻?) bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.

Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.

Pemerian

Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.


Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.

Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:

  1. bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  2. bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  3. bunga semi ganda
Pohon sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.

Di Jepang, mekarnya sakura jenis someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat liburan Golden Week.

Setiap tahunnya pengamat sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga sakura someiyoshino dari barat ke timur lalu utara yang disebut sakurazensen. Dengan menggunakan peta sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.

Ciri khas











Bunga sakura jenis someiyoshino (Prunus × yedoensis Matsum. cv. Yedoensis) dan Pohon sakura (jenis someiyoshino), sekitar 2 bulan setelah bunganya mekar)


Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada
keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan

lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.

Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.

Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyakdisebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).

Bunga dari pohon jenis yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.

Konsumsi bunga sakura

Daun dan bunga sakura yang sudah direndam di dalam air garam (shiozuke) dimanfaatkan untuk bahan makanan karena wanginya yang harum. sakura mochi adalah kue moci yang dibungkus daun sakura. Ada juga es krim dan kue kering rasa bunga sakura. Teh bunga sakura umumnya diminum pada kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Ranting dan kuncup bunga sakura juga digunakan sebagai bahan pewarna alami.

Jenis-jenis

Sebagian besar jenis pohon sakura merupakan hasil persilangan, misalnya jenis someiyoshino yang tersebar di seluruh Jepang sejak zaman Meiji adalah hasil persilangan pohon sakura di zaman Edo akhir. Sakura jenis someiyoshino inilah yang sangat tersebar luas, sehingga kebanyakan orang hanya mengenal someiyoshino (yang merupakan salah satu jenis sakura) sebagai sakura.

Pada zaman dulu sebelum ada jenis someiyoshino, orang Jepang mengenal bunga sakura yang mekar di pegunungan yang disebut yamazakura dan yaezaki no sakura sebagai sakura. Di saat mekarnya bunga sakura, ribuan batang pohon Yamazakura yang tumbuh di Pegunungan Yoshino (Prefektur Nara) menciptakan pemandangan menakjubkan warna putih, hijau muda, dan merah jambu.

Beberapa jenis sakura:
  • Edohigan 

Edohigan adalah sakura yang mekar di Hari Ekuinoks Musim Semi dan bunganya paling panjang umur. Jenis-jenis lain yang serupa dengan edohigan adalah ishiwarizakura dan yamadakashinyozakura yang termasuk pohon sakura yang dilindungi. Miharutakizakura adalah salah satu jenis edohigan yang rantingnya menjuntai-juntai, sedangkan yaebenishidare dikenal daun bunganya yang banyak dan warnanya yang cerah.
  • Hikanzakura



Hikanzakura atau disebut juga kanhizakura adalah sakura yang tersebar mulai dari wilayah Tiongkok bagian selatan sampai ke Pulau Formosa. Kanhizakura banyak ditemukan tumbuh liar di Prefektur Okinawa. Bagi orang Okinawa, kata "sakura" sering berarti hikansakura. Pengumuman mekarnya bunga sakura di Okinawa biasanya berarti mekarnya hikanzakura. Di Okinawa, kuncup bunga hikanzakura mulai terbuka sekitar bulan Januari atau Februari. Di Pulau Honshu, hikanzakura banyak ditanam mulai dari wilayah Kanto sampai ke Kyushu dan biasanya mulai mekar sekitar bulan Februari atau Maret.

  • Shidarezakura

  • Fuyuzakura

    Fuyuzakura (sakura musim dingin) adalah jenis pohon sakura yang bunganya mekar sekitar bulan November sampai akhir bulan Desember. Onishimachi di Prefektur Gunma adalah tempat melihat fuyuzakura yang terkenal.  Sakura dan buah ceri
    Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah ceri kemasan kaleng, buah ceri yang dihasilkan pohon sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.               pohon sakura yang menghasilkan buah ceri untuk keperluan konsumsi umumnya tidak untuk dinikmati bunganya dan hanya ditanam di perkebunan. Produsen buah ceri terbesar di Jepang berada di Prefektur Yamagata. Buah ceri produk dalam negeri Jepang seperti jenis sato nishiki harganya luar biasa mahal. Di Jepang, buah ceri produksi dalam negeri hanya dibeli untuk dihadiahkan pada kesempatan istimewa. Buah ceri yang banyak dikonsumsi masyarakat di Jepang adalah buah ceri yang diimpor dari negara bagian Washington dan California di Amerika Serikat.            Tempat-tempat pilihan untuk melihat bunga Sakura               Di tahun 1990, Asosiasi Bunga Sakura Jepang (Japan Cherry Blossom Association) mengeluarkan daftar 100 tempat terpilih untuk melihat keindahan bunga Sakura.     Daerah Kanto:  
  • Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Inogashira (kota Musashino)
          Daerah Tokai:
  • Prefektur Gifu: Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara), Kamagatani (kota Ikeda)
          Daerah Kansai:
  • Prefektur Osaka: Taman Istana Osaka (Osaka), The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo '70 (kota Suita)
  • Prefektur Hyogo: Taman Istana Himeji (kota Himeji), Taman Akashi (Kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya)
  • Prefektur Nara: Taman Nara (kota Nara), Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama)   




    
             sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sakura

Bangsa Maya

Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur.


Suku yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan latex, sumurnya yang disebut "cenotes".

Cara mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya menggunakan gambar dan simbol, yang disebut "glyph". Ada dua macam glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan, dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya.

Misalnya kata "balam: jaguar", digambarkan dengan kepala binatang tersebut, atau dengan tiga suku kata "ba"-"la"-"ma" yang terdiri dari tiga gambar sejenis mangkok/tempurung.

Suku ini juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan memiliki tulang dahi yang rata. Adapun senjata yang digunakan adalah disebut "Atlatl" , yakni semacam busur dan panahnya.


Makanan utama mereka adalah: Tortilla.


Peradaban Maya


Pradaban Maya adalah sebuah peradaban yang muncul di Mesoamerika, terkenal akan skrip tertulisnya yang berasal dari masa Pra-Columbus, juga terkenal akan kebudayaannya yang spektakuler, arsitektur, serta sistem matematika dan astronominya yang unik.

Peradaban Maya bermula pada periode Pra-klasik, yang berkembang pada Periode Klasik (sekitar 250 M sampai 900 M), dan berlanjut sampai periode Pos-Klasik sampai kedatangan bangsa Spanyol di Yucatan. Pada zaman keemasannya, negeri Maya adalah salah satu negeri terpadat dan berbudaya paling dinamis di dunia.



Peradaban Maya memiliki banyak kesamaan dengan peradaban Mesoamerika yang lain disebabkan tingginya interaksi dan difusi budaya yang terjadi pada wilayah tersebut. Produk budaya seperti tulisan, epigrafi, dan kalender tidak sendirinya dihasilkan Maya; namun kebudayaan mereka sungguh tinggi. Pengaruh Maya dapat ditemukan sejauh Mexico Tengah, lebih dari 1000 kilometer dari pusat negeri Maya. Peradaban di luar Maya juga mempengaruhi peradaban Maya, dimana ditemukan di seni tradisional Maya dan arsitekturnya. Pengaruh ini didapat dari hasil pertukaran budaya serta perdagangan tanpa adanya penundukan eksternal.


Bangsa Maya tidak punah, baik dari zaman setelah berakhirnya Periode Klasik ataupun dengan kedatangan penjelajah bangsa Spanyol conquistadores dan kolonisasi Spanyol yang berturut-turut. Saat ini, Maya dan keturunannya membentuk populasi yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan, dengan hasil akulturasi dan ideologi Katolik Roma yang diadaptasi sejak zaman pra-Columbus dan masa pos-pendudukan.

Bahasa Maya tetap menjadi bahasa utama mereka saat ini. Salah satu bentuk budaya mereka, Rabinal Achí, yaitu sebuah drama tradisional, dimasukkan ke dalam daftar Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia oleh UNESCO di tahun 2005.

Bahasa Maya

Bahasa Maya merupakan suatu rumpun bahasa yang digunakan di Mesoamerika dan Amerika Tengah bagian utara. Bahasa ini digunakan paling tidak oleh 5 juta penduduk asli Maya, terutama di Guatemala, Meksiko, dan Belize. Pada tahun 1996, Guatemala secara formal mengakui 21 nama jenis bahasa Maya [1] dan Meksiko mengakui delapan jenis lainnya.











































http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Maya

Aztec

       Kaum Aztek atau Aztec adalah orang Amerika Tengah dari sentral Meksiko yang kaya dengan warisan mitologi dan kebudayaan. Dalam bahasa Nahuatl, bahasa suku Aztek, "Aztek" berarti seseorang yang berasal dari Aztlán". Kaum Aztek juga menyebut diri mereka sebagai Mehika atau Meshika atau Mexica, asal nama "Meksiko". Penggunaan nama Aztek sebagai istilah yang merujuk kepada mereka yang mempunyai ekonomi, adat, agama, dan bahasa Mexica diawali oleh Alexander von Humboldt.

Legenda

      Aztek merupakan satu dari beberapa kebudayaan, yang disebut secara umum sebagai "nahuas" mengikut bahasa mereka. Ketika kaum Aztek sampai ke lembah Anahuac, mereka dianggap oleh nahuas lain sebagai yang paling tidak berperadaban, jadi mereka memutuskan untuk belajar, dan mengambil dari kaum- kaum lain, mereka banyak belajar dari Toltec tua (yang sering dikelirukan dengan kebudayaan Teotihuacan yang lebih tua. Kaum Aztek menggabungkan beberapa tradisi dicampurkan dengan tradisi mereka sendiri. Karena itu mereka mempunyai beberapa mitos penciptaan, satu darinya menggambarkan empat era sebelum dunia sekarang, kesemuanya berakhir dengan malapetaka. Era kelima akan kekal disebabkan pengorbanan hero kepada matahari. Dongeng ini dikaitkan dengan kota tua Teotihuacan, yang telah musnah ketika kaum Aztek tiba. Mitos yang lain menggambarkan dunia sebagai ciptaan dewa kembar, Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl. Tezcatlipoca kehilangan kakinya dalam proses ciptaan dunia dan semua gambaran dewa ini menggambarkan Tezcatlipoca tanpa kaki dan menampakkan tulang. Quetzalcoatl juga dikenali sebagai Tezcatlipoca Putih.

         Menurut legenda, mereka mengembara ke Lago de Texcoco di Meksiko Tengah dari suatu tempat di utara yang dikenali sebagai Aztlán. Mereka dipandu oleh dewa mereka Huitzilopochtli. Ketika mereka tiba di sebuah pulau di tengah danau, mereka melihat burung elang memakan seekor ular ketika bertengger di atas kaktus nopal, gambaran yang sesuai dengan ramalan yang menyuruh mereka membuat pemukiman baru di situ. Kaum Aztek membuat kota mereka yang dikenal sebagai Tenochtitlan. Tempat tersebut, pada masa sekarang merupakan pusat kota Meksiko. Burung Elang legendaris itu pun juga terdapat dalam bendera Meksiko.

Kalender Aztec

Kalender Aztec merupakan kalender tua dengan dua sistem. 11 Januari 1325, Mexico City yang kini menjadi ibukota Meksiko, dibangun oleh raja terakhir Dinasti Aztec. Aztec adalah salah satu di antara suku-suku bangsa kulit merah Amerika Selatan yang datang ke Meksiko pada abad ke-12. Kehidupan bangsa Aztec berpusat pada pertanian. Namun pada abad ke-16, bangsa Spanyol datang ke Meksiko untuk menancapkan imperialismenya di kawasan itu. Bangsa Aztec melakukan perlawanan dan terjadilah pertempuran di antara keduanya yang dimenangkan oleh Spanyol. Sejak saat itu, jutaan orang Spanyol berdatangan ke Meksiko dan tinggal di sana, sementara bangsa Aztec tersingkir dan akhirnya punah.


Namun, bangsa aztec tidak punah tanpa jejak. banyak peninggalan yang menakjubkan yang lahir di zaman peradaban bangsa aztec, salah satunya yaitu suatu sistem kalender bangsa Aztec, kalender tua dengan dua sistem.

Kalender batu Aztec, di ukir dari potongan batu gunung dengan berat lebih dari 22 metric tons, gambaran dewa matahari di bagian tengahnya menggambarkan masa lalu dan masa kini.

Para dewa matahari di kelilingi oleh beberapa bagian cincin, beberapa di antaranya berhias tulisan yang menunjukkan bagian dari perputaran waktu bangsa Aztec.

Kalender Aztec, sistem pengukuran waktu yang di gunakan bangsa Aztec yang menguasai daerah tengah sampai selatan Meksiko pada abad 15 sampai awal abad 16. Kalender bagi bangsa Aztec merupakan pusat dari sistem yang rumit untuk acara keagamaan dan acara lainnya termasuk untuk ritual perang dan pengorbanan manusia. Sebagai masyarakat agraris, mereka percaya bahwa ritual dan acara keagamaan dapat memastikan tetap langgengnya proses alam yang berujung pada suburnya tanah pertanian mereka, karena adanya matahari yang bersinar tiap hari dan kembalinya musim hujan.

Masyarakat Aztec menggunakan dua macam sistem kalender, satu kalender dengan putaran waktu 260 hari dan satu kalender lainnya dengan 365 hari.

Kalender 260 hari, di kenal sebagai tonalpohualli (menghitung hari), adalah penanggalan keramat yang biasanya di gunakan oleh para pendeta untuk memprediksikan masa depan. Kalender ini terbagi menjadi 20 periode, masing-masing periode terdiri dari 13 hari. Tiap periode memiliki nama sendiri.

Pada tulisan Aztec (hieroglyphs), tiap periode di tandai dengan sebuah simbol seperti air, kelinci atau pisau batu. Untuk menghitung hari pada tiap periode, mereka mencatatnya dengan menambahkan titik pada hieroglyph untuk tiap hari yang lewat.

Pada kalender dengan sistem 365 hari, merujuk pada waktu yang butuhkan oleh bumi untuk sekali mengitari matahari. Di kenal sebagai xiuhpohualli (untuk menghitung hari dan bulan) atau xihuitl (untuk menghitung tahun), sistem ini di gunakan untuk kepeluan upacara keagamaan yang penting dan kepentingan pertanian seperti waktu tepat bercocok tanam atau saat untuk menuai. Tiap tahun terbagi atas 18 periode, tiap periode terdiri dari 20 hari 5 hari terakhir di anggap sebagai hari yang berbahaya atau hari yang tidak baik. Tiap periode memiliki festival dan perayaan sendiri, biasanya berdekatan dengan acara tahunan yang terkait dengan pertanian. Seperti halnya sistem kalender 260 hari, tanggal di beri tanda dengan huruf dan titik.

Tahun di tandai dengan gambar sepasang tanda dari 4 simbol—kelinci, bambu, rumah dan pisau batu—dengan 1 sampai 13 titik. Untuk menghindari kebingungan antara hari dan tahun, simbol untuk tahun di lingkari dengan tanda bujur sangkar, sementara untuk hari di biarkan tetap terbuka. Dengan sistem ini, bangsa Aztecs memiliki 52 nama untuk tahun yang berbeda. Tiap 52 tahun berakhirnya kedua sistem kalender tersebut di samakan ulang dan menandai berakhirnya 1 abad bagi bangsa Aztec.












Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Kalendar_Aztek"

Kehidupan Kota Orang Aztek

      Kerajaan aztek, yang mengalami kejayaannya di Meksiko pada abad ketujuh belas, adalah contoh yang baik dari masyarakat kota yang sangat maju di antara bangsa-bangsa non-Barat. Ibukota kerajaan itu, yaitu Tenochtitlan (Meksico City sekarang), terletak di sebuah lembah yang subur, 7000 kaki di atas permukaan laut. Diperkirakan penduduk Tenochtitlan dan kota kembarnya, Tlatelolco, kira-kira berjumlah 200.000 orang pada tahun 1519, ketika Cortes melihatnya untuk pertama kali. Jadi, penduduk kota Aztek lima kali lebih besar daripada Kota London pada waktu yang sama. Kotanya terletak di sebuah pulau di tengah danau air asin yang kini sudah kering, dan dua akuaduk menyalurkan air segar dari mata air-mata air di daratan. tanggul sepanjang 10 mil bentuk pagar di pinggir timur kota untuk air banjir pada musim hujan yang berasal dari danau-danau yang berdekatan.
      Seperti di kota-kota kuno di Asia barat daya, dasr masyarakat Aztek ialah pertanian. Hail bumi yang pokok adalah jagung. setiap keluarga, yang mendapat bagian sebidang tanah dari line-age-nya, menanam apa saja dari sejumlah tanaman, termasuk buncis, gambas, labu manis, merica, tomat, kapas dan tembakau. Akan tetapi, berbeda dengan masyarakat-masyarakat di Benua Lama, tidak banyak binatang yang dipelihara, diantaranya termasuk anjing dan kalkun (kedua-duanya untuk dimakan).
      Ketika Tenochtitlan bertambah besar dan tanah menjadi langka, petani-petani Aztek menerapkan metode yang sangat cerdik untuk mengatasi keadaan itu: rawa-rawa yang terdapat di sekitar ibukota mereka jadikan chinampa, yaitu kebun yang dipagari alang-alang. Setiap chinampa, yang sebenarnya pulau buatan yang kecil, yang tanahnya sesubur tanah di delta sungai Nil, dikerjakan oleh petani yang berkeliling melalui kanal-kanal yang menghubungkan pulau-pulau itu dalam kano tersebut dari batang pohon yang kecil-kecil. Dewasa ini pun masih terdapat chinampa di Xochimilco, beberapa mil dari Meksiko City.
       Sukses pertanian orang Aztek menyebabkan pertambahan penduduk dan keanekaragaman pekerjaan. Pengrajin-pengrajin terampil, seperti pematung, pandai perak, pemahat batu, pembuat tembikar, orang-orang yang mengerjakan bulu, dan pelukis-pelukis dapat hidup dengan layak dengan hanya melulu mempraktekkan keahliannya.  Karena agama menduduki tempat sentral dalam tata sosial Aztek, para pengrajin itu terus-menerus sibuk membuat alat-alat keagamaan, pakaian, dan perhiasan-perhiasan untuk bangunan dan kuil-kuil. Diantara ahli-ahli nonpertanian lainnya termasuk sebagian dari prajurit, pedagang keliling atau pochteca, para pendeta, dan birokrasi pemerintahan yang terdiri atas para bangsawan. Ketika spesialisasi betambah besar baik di antara individu maupun kota-kota di kerajaan Aztek, pasar menjadi lembaga ekonomi dan sosial yang teramat penting. Di samping pasar-pasar harian di tiap-tiap kota, ada pasaryang lebih besar di berbagi kota, yang diadakan pada waktu yang berbeda-beda setiap tahun. Pembeli dan penjual dari segala penjuru kerajaan pergi ke tempat-tempat tersebut. Pasar di kota Tlatelolco begitu besar, sehingga orang-orang Spanyol menyamakannya dengan pasar di Roma dan Istambul. Di pasar-pasar Aztec, jual beli terjadi teruama dengan cara tukar menukar barang. Akan tetapi digunakan biji coklat, pasir emas, pisau yang berbentuk sabit, dan tembaga. Di samping manfaatnya secara ekonomis yang jelas, pasr juga memiliki fungsi sosial: orang pergi ke pasar tidak hanya untuk menjual beli, tetapi juga untuk bertemu orang dan untuk mendengar berita yang terakhir. Memang, sebuah undang-undang minta agar setiap orang setidak-tidaknya sekali selama sejumlah hari tertentu pergi ke pasar. Ini menjadi jaminan bahwa penduduk selalu mendapat informasi mengenai semua berita penting. Situasi ekonomi lain yang besar, yaitu jarinagn pergdagangan antara ibukota dan kota-kota Aztek lainnya, membawa barang-barang seperti coklat, batangan panili, dan nanas ke kota Tenochtitlan.

      Tata sosial Aztek distratifikasi ke dalam tiga kelas utama: bangsawan, penduduk biasa, dan budak. Para bangsawan bekerja di luar sistem keturunan berdasarkan tanah dan budak-budak, yang dibagikan kepada mereka oleh raja dari antara suku-suku bangsa yang ditaklukkan. Orang-orang biasa terbagi-bagi menurut keturunan, dan garis keturunan inilah yang memiliki tanah untuk orang-orang biasa. Dalam tiap garis keturunan, status individu bergantung pada tingkat hubungannya dengan pendiri kelompok garis keturunan itu. Mreka yang hubungannya lebih dekat dengan pendiri kelompok garis keturunan  statusnya lebih tinggi daripada yang lebih jauh. Kelas yang ketiga dalam masyarakat Aztek terdiri dari para budak yang kedudukannya terikat pada tanah dan para kuli yang oleh para pedagang digunakan untuk mengangkut barang. yang paling bawah dalam kelas ini ialah para budak belian. Ada di antaranya yang secara sukarela menjual kemerdekaannya sendiri, yang lain-lainnya ditawan dalam peperangan.

       Orang Aztek diperintah oleh raja yang setengah dewa, yang dipilih di antara calon, yang semuanya keturunan raja, oleh sebuah dewan yang terdiri atas bangsawan, pendeta-pendeta dan pemimpin-pemimpin rakyat. Meskipu raja berkekuasaan mutlak, para anggota dewan memberinya nasihat mengenai urusan-urusan kenegaraan. Sejumlah besar pegawai pemerintahan mengawasi bermacam-macam pekerjaan, seperti pemeliharan sistem perpajakan, pengadilan, pengelolaan gudang-gudang pemerintah, dan urusan latihan militer.
       Seperti di kota modern, perumahan di Tenochtitlan mulai dari gubug sampai yang istana. Di pinggiran kota, di chinampa-chinampa terdapat gubug-gubug petani dengan atap alang-alang dan anyaman ranting-ranting yang dilumuri lumpur. Di bagian kota yang sebenarnya terdapat rumah-rumah golongan kelas menenagh. Rumah-rumah tersebut bagus, berkamar banyak, bertingkat ataupun tidak, dan terbuat dari bata dan lepa. Tiap-tiap rumah didirikan di atas anjungan sebagi pengaman terhadap banjir dan mengelilingi sebuah halaman tengah yang penuh dengan bunga-bungaan. DSiperkirakan bahwadi Tenochtitlan diperkirakan terdapat 60.000 rumah. Yang merupakan pusat-pusat kota ialah teocalli, yaitu kuil-kuil yang berbentuk piramida, tempat diselenggarakannya upacar-upacara keagamaan, termasuk korban manusia. Kuil ganda setinggi 100 kaki, yang dipersembahkan kepada dewa perang dan dewa hujan, terbuat dari batu dan bertangga terjal yang sampai ke sebuah daratan, di mana terdapat sebuah meja pengorbanan (altar), sebuah kamar depan untuk para pendeta.



       Kota Aztek yang khas itu berbentuk bujur sangkar dan menggambarkan cara pembagian daerah untuk masing-masing lineage. Di tengah terdapat sebuah lapangan besar, di mana terdapat kuil dan rumah kepala kota. Di Tenochtitlan, dengan jumlah arealnya yang 20 mil persegi itu, terdapat sebuah kuil besar dan dua istana mewah di lapangan pusat, yang juga disebut Daerah Suci (the Sacred Precinct). Di sekitar daerah tersebut terdapat bangunan-bangunan upacara lain milik lineage masing-masing.
       Istana kaisar Montezuma membanggakan sejumlah besar kamar yang diperuntukkan bagi para pelayan dan para gundik, sekumpulan binatang liar yang dikurung  di dalam  taman-taman gantung, dan sebuah kolam renang. Karena Techtotitlan terletak di tengah danau, tidak dilindungi, dan dihubungkan dengan daratan oleh tiga jalan khusus. Komunikasi antara bagian-bagian kota tidak sukar dan orang dapat berpergian melalui darat atau melalui air. Sejumlah kanal, dengan kanal setapak di sisinya, terdapat di seluruh kota itu melaporkan bahwa ribuan kuno memenuhi kanal-kanal tersebut dengan membawa penumpang atau barang ke sekeliling kota. Orang-orang eropa itu begitu terkesan oleh jaringa komunikasi tersebut, sehingga mereka menyebut Tonichtitlan Venisianya Benua Baru.



















sumber: Haviland, William A, Antropologi 4th edition, Erlangga, Jakarta, 1985

Selasa, 13 Juli 2010

minat

Pengertian minat

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa,
1997 : 370).
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting
dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat
melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. (Gunarso,
1995 : 68).
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih
(Hurlock, 1995 : 144).


Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117)

a) Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari
baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media
massa.


b) Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam
sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat.
Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting
yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau
tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.


c) Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.
Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan
keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
Macam minat


Minat dibedakan menjadi 2 yaitu: (Witherington, 1999 : 26)

a) Minat primitif
Disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan
dan kebebasan aktifitas.


b) Minat kultural
Disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang
lebih tinggi tarafnya.
Kriteria Minat
Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan
menjadi


a) Rendah
Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat


b) Sedang
Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam
waktu segera.


c) Tinggi
Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.


Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat

a) Status ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat
mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka
laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran
karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka
orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.


b) Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki
seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek
yang dilakukan.
Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan
bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik,
maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman
baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan
kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang
ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.


c) Tempat tinggal
Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa
mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan
atau tidak.


Faktor – faktor utama yang mempengaruhi minat seseorang
(Yuwono, 2001 : 40)


a) Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan
didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat
meningkatkan produksi.


b) Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai
bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang
maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang
memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.


c) Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan
memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.


Cara menimbulkan minat
Minat dapat ditimbulkan dengan cara: (Effendi dan Praja, 1993 : 72)

a) Membangkitkan suatu kebutuhan


b) Menghubungkan dengan pengalaman yang lampau.

c) Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih baik.

Senin, 12 Juli 2010

presenter

Pada dasarnya, presenter adalah pembawa acara. Ia yang membawa sebuah acara kepada tujuannya. Ia yang menggiring peserta acara untuk mencapai tujuan itu. Ia berkuasa atas acara yang dibawakannya. Tak diijinkannya penyimpangan acara yang melenceng dari tujuan. Tak diperkenankannya upaya-upaya untuk mengalihkan perhatian dari tujuan.
Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC). Kita mengenal MC kondang seperti Kus Hendratmo atau Kris Biantoro. Mereka dikenal karena gayanya yang khas tempo dulu. Berpakaian jas lengkap dengan setelannya.
Ada lagi kita mengenal istilah host. Lazim dimengerti, sejatinya host sejatinya host adalah tuan rumah. Jadi, host dalam acara-acara adalah dia yang memerankan diri sebagai tuan rumah. Ia yang memepersilahkan orang masuk, mempersilahkan duduk, menyediakan hidangan, mengarahkan pembicaraan, dan mengendalikan orang-orang itu sampai pada saat ia menghendaki mereka pergi (Kunto, 2007: 17-18).


Menurut Larry King (2009 :63) Ciri-ciri pembicara/presenter yang baik adalah

a. Mereka memandang suatu hal dari sudut pandang yang baru

b. Mereka mempuyai cakrawala yang luas

c. Mereka antusias, menunjukkan minat besar pada apa yang mereka perbuat dalam kehidupan mereka, maupun pada apa yang Anda katakan pada kesempatan itu.

d. Tidak pernah membicarakan diri sendiri

e. Mereka sangat ingin tahu. Mereka bertanya, “Mengapa?” mereka ingin tahu lebih banyak mengenai apa yang anda katakan. Mereka menunjukkan empati. Mereka berusaha menempatkan diri mereka pada posisi Anda untuk memahami apa yang anda katakan
f. Mereka mempunyai selera humor


g. Mereka punya gaya bicara sendiri

Tugas dan tanggung jawab presenter


Pada dasarnya tugas adalah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang. Dalam hal ini presenter memiliki beberapa tugas di antaranya yaitu membawakan acara televisi sesuai dengan apa yang telah di rundownkan oleh produser dan tim kreatif, mampu membawa suasana agar audiens tetap tertarik dengan tayangan yang disajikan. Memberikan contoh yang baik kepada audiens, karena disaksikan oleh audiens atau khalayak luas.

Menurut Sony Tulung (2007:10), presenter memiliki beberapa tugas antara lain:
a. Bertugas mengantarkan dan membawakan mata acara siaran baik radio atau televisi dan bertanggung jawab atas kelancaran acara yang berlangsung.


b. Memberikan narasi pada saat pembukaan dan penutupan, siaran yang diproduksi oleh stasiun televisi setempat.

c. Menyediakan setiap saat sebagai inview dan membacakan naskah siaran.

Jadi, presenter bertugas membawakan sebuah program acara dan menyampaikan pesan yang terdapat pada sebuah narasi dan isinya tanpa mengurangi makna pesan tersebut. Selain itu, presenter adalah ujung tombak keberhasilan sebuah berita atau acara. Kegagalan suatu program dapat dilihat dari cara presenter membawakan program tersebut.
Tugas presenter tidak dapat dirangkap untuk kehidupan lain atau pikiran lain, ia harus tetap menampilakn sura yang jernih, segar dan mengembirakan, meskipun hatinya remuk redam. Ia harus menampakan wajah berseri, senyum manis dan gayanya yang anggun, sekalipun sedang dilanda seribu satu macam kesulitan hidup, manakala ia sudah berhadapan dengan kamera dan mikrofon. Disitulah letak keunikan profesi presenter, berat tapi mulia.
Selain sikap profesional yang dituntut ada dalam performance seorang presenter, penampilannya di depan kamera juga tidak lepas dari dukungan proses manajemen yang menggawangi sebuah proses produksi, di mana seluruh kru yang terlibat merumuskan konsep perencanaan hingga pelaksanaan produksi program. Seorang presenter harus bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, disamping itu ia harus juga mempunyai tanggung jawab moril kepada masyarakat atas acara yang ia bawakan, misalnya ia juga harus bersikap sesuai dengan etika yang berlaku, tidak mengeluarkan kata-kata yang dianggap tidak sesuai dan berbau unsur hara. Jika dalam proses produksi ia harus melakukan kesalahan, maka seorang presenter harus secepat mungkin untk mengklarifikasikan kesalahan tersebut agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan sesuai dengan acara yang diusungnya.

Reality show

Acara realitas (bahasa Inggris: reality show) adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran. Acara dokumenter dan acara seperti berita dan olahraga tidak termasuk acara realitas. Acara realitas umumnya menampilkan kenyataan yang dimodifikasi, seperti menaruh partisipan di lokasi-lokasi eksotis atau situasi-situasi yang tidak lazim, memancing reaksi tertentu dari partisipan, dan melalui penyuntingan dan teknik-teknik pascaproduksi lainnya.[1]

Sesuai dengan namanya (Morissan, 2008 : 217-218), maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Jadi, menyajikan situasi sebagaimana apa adanya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata (riil) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun, pada dasarnya reality show tetap merupakan permainan (game). Popularitas program reality show sangat menonjol belakangan ini, bahkan beberapa program yang sebenarnya tidak realistis pun ikut-ikutan menggunakan nama atau jargon reality show untuk mendongkrak daya jualnya. Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show ini bermacam-macam. Mulai dari yang betul-betul realistis misalnya hidden camera hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetap menggunakan nama reality show.

Terdapat beberapa bentuk reality show, yaitu:

a. Hidden camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (direkayasa).

b. Competition show. Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan (game), atau pertanyaan. Setiap peserta akan tersingkir satu persatu melalui pemungutan suara (voting), baik oleh peserta sendiri ataupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan.

c. Relationship show. Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus bersaing untuk merebut perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan. Pada setiap episode ada satu peminat yang harus disingkirkan.

d. Fly on the wall. Program yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Dalam hal ini, kamera membuntuti ke mana saja orang bersangkuatan pergi.

e. Mistik. Program yang terkait dengan hal-hal supranatural menyajikan tayangan terkait dengan dunia gaib, paranormal, klenik, praktik spiritual magis, mistik, kontak dengan roh, dan lain-lain. Program mistik merupakan program yang paling diragukan realitasnya. Acara tersebut ternyata menjadi program yang memiliki audiens tersendiri.

Unsur-unsur reality show, yaitu:
Semua kenyataan yang terdapat pada reality show itu, seperti dikemukakan Darren Archer (Reality Television, 2007), dikemas dalam empat unsur.
[2]
  1. Plot (jalan cerita) yang memakai struktur naratif opera sabun untuk membentuk kejadian-kejadian di hadapan kamera.
  2. Character (watak) yang dimaksudkan sebagai cara pengungkapan identitas diri para aktor yang terlibat di dalamnya.
  3. Setting (panggung) yang ditata mirip dengan berbagai acara opera sabun dan komedi situasi.
  4. Audience (penonton) yang menyaksikan para aktor reality show, sehingga sifat-sifat personal aktor-aktor itu makin dikenali dengan akrab.

[1] (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Acara_realitas).
[2] Sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/02/02/97457/ Reality--Pansus-Century

Televisi

Definisi Televisi

Menurut Wahyudi (1994:17) televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele yang berarti jauh, dan visi (vision) yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi, yang dalam bahasa Inggrisnya television, diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh di sini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi disuatu tempat (studio televisi).

Setyobudi (2005: 2) mengenai televisi secara harfiah artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar (view) bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua, televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal tersebut dan mengubanhya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi tidak dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat dikatakan pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat mendengar dari tempat jauh.
Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yeng ditemukan dengan karakternya yang sfesifik yaitu audio visual. Perkembangan teknologi pertelevisian sampai saat ini sudah berkembang sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batasan antara satu negara dengan negara lainnya (Muda, 2003:4).


Fungsi Televisi

Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan dan hiburan (Effendi, 1984: 27-28)

1. Fungsi penerangan (the information function)
Dalam melaksanakan fungsinya sebagi sarana penerangan, stasiun televisi, selain menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi gambar-gambar yang sudah tentu faktual.


2. Fungsi pendidikan (the educational function)
Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, stasiun televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, dan lain-lain.


3. Fungsi hiburan (the entertainment function)
Fungsi hiburan yang melekat pada siaran televisi sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti, oleh karena pada layer televisi dapat ditampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati di rumah oleh seluruh keluarga.


Karakteristik televisi


Menurut Riswandi, (2009:5), televisi memiliki karakteristik, antara lain:

1. Audiovisual: televisi memiliki kelebihan dapat di dengar (audio) dan di lihat (visual), karena sifat audiovisual ini, selain kata-kata televisi juga menampilkan informasi-informasi yang disertai gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa.

2. Berpikir dalam gambar: ada 2 tahap yang dilakukan dalam proses ini, pertama: visualisasi, yaitu menterjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar-gambar. Kedua: penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3. Pengoprasian atau cara kerja yang kompleks: dibandingkan dengan media radio, pengoprasian atau cara kerja yang kompleks karena lebih banyak melibatkan orang.

Kekuatan media televisi

Kekuatan media televisi menurut Kuswandi (1999:23) antara lain:
1. Menguasai ruang, hal ini dikarenakan teknologi televisi telah menggunakan elektromagnetik, kabel, dan fiber yang dipancarkan melalui satelit.


2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar.

3. Nilai aktualisasi terhadap suatu liputan atau pemberitaan sangat cepat.

4. Daya rangsang seseorang terhadap media televisi cukup tinggi, hal ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).

5. Informasi yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran televisi.

Program televisi

Kata “program” berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Media televisi hanya mengistilahkan programming atau pemprograman (Soenarto, 2007:1). Sedangkan menurut Rukmananda (2004: 213), programming adalah teknik penyusunan program acara televisi yang ditayangkan secara berurutan.

Semakin banyaknya stasiun televisi swasta yang bermunculan, mengakibatkan munculnya persaingan yang ketat. Setiap stasiun televisi merancang programnya untuk memikat segmen khalayak tertentu yang akan menyebarluaskannya, sehingga orang lain yang semula tidak tertarik akan terdorong untuk menyaksikan tanyangan yang banyak diperbincangkan (Rivers 2004: 19).

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audiens, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.


Berbagi jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu:

1. Program informasi (berita)
program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengerahuan (informasi) kepada khalayak audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).


2. Program hiburan (entertainment)
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukan.
Sementara Selain berdasarkan skema diatas, terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau fiktif. Program faktual antara lain meliputi: program berita, dokumenter, reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program darama atau komedi (Morissan, 2008: 208).

Penyiaran

Pengertian penyiaran

Penyiaran dan siaran lahir berkat perkembangan teknologi elektronik yang diaplikasikan ke dalam bentuk teknologi komunikasi dan informasi, serta dirancang khusus untuk keperluan proses komunikasi antarmanusia, dengan cara pemancaran atau transmisi melalui gelombang elektronik.

Penyiaran merupakan proses kegiatan point to audience, yaitu proses pengiriman informasi atau isi pesan dari seseorang atau produser kepada khalayak melalui proses pemancaran gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi, misalnya gelombang cahaya. Di sini, proses ini dapat berupa siaran radio ataupun siaran televisi. Penyiaran adalah semua kegiatan yang memungkinkan adanya siaran radio dan televisi yang meliputi segi ideal, perangkat keras dan lunak, yang menggunakan sarana pemancaran atau transmisi, baik di darat maupun di antariksa, dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau jenis gelombang yang lebih tinggi untuk dipancarluaskan dan dapat diterima oleh khalayak melalui pesawat penerima radio dan televisi, dengan atau tanpa alat bantu (Wahyudi, 1996: 12).

Siaran sama artinya dengan broadcast dalam Undang-undang penyiaran N0. 32 Tahun 2002, penyiaran adalah “pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran”, sedangkan penyiaran yang disebut broadcasting memiliki pengertian sebagai “kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran”.

Sifat media penyiaran
Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan di antara sesama media penyiaran, misalnya antara radio dan televisi, terdapat berbagai perbedaan sifat.

Cetak
- Dapat dibaca, dimana dan kapan saja
- Dapat dibaca berulang-ulang
- Daya rangsang rendah
- Biaya relatif rendah
- Daya jangkau terbatas


Radio
- Dapat didengar bila siaran
- Daya rangsang rendah
- Relatif murah
- elektris
- Daya jangkau luas

Televisi
- Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
- Daya rangsang sangat tinggi
- Elektris
- Sangat mahal
- Daya jangkau luas

Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai waktu, sedangkan media cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang. Artinya, siaran dari suatu media televisi atau radio dapat diterima dimana saja dalam jangkauan pancarannya (menguasai ruang) tetapi siarannya tidak dapat dilihat kembali (tidak menguasai waktu). Media cetak untuk sampai kepada pembacanya memerlukan waktu (tidak menguasai ruang) tetapi dapat di baca kapan saja dan dapat di ulang-ulang (menguasai waktu) (Morisan, 2008:10-12).


Komunikasi Massa

Definisi Komunikasi massa

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio dan televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik) (Mulyana, 2005: 75).

Definisi komunikasi massa menurut Bittner (Rakhmat, 2005: 188) “ Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people” (komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Dirumuskan kembali oleh Jalaludin Rakhmat yakni, komunikasi massa adalah sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Charles R. Wright (dalam Wiryanto, 2000:11-12) fungsi komunikasi massa adalah
a. Surveillance
Menunjuk pada fungsi pengumpulan dan peyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun dalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut Handling of news.


b. Correlation
Meliputi fungsi interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian. Untuk sebagian, fungsi ini diidentifikasikan sebagi fungsi editorial atau propaganda


c. Transmission
Menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi lainnya atau dari anggota-anggota masyarakat kepada pendatang baru. Fungsi ini diidentifikasikan sebagi fungsi pendidikan.


d. Entertainment
Menunjuk pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu .


Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan salah satu konteks komunikasi yang mempunyai banyak pengertian atau definisi dari para ahli komunikasi. Definisi-definisi tersebut secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya dapat dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula kita dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa.

Menurut Ardianto dan Komala (2004:7) karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:
a. Komunikator Terlembagakan
Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya. Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa komunikasi massa melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, maka proses penyusunan pesan oleh komunikator sampai pesan itu diterima oleh komunikan, harus melewati proses penyeleksian media massa dahulu.


b. Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu, pesan komunikasi massa juga bersifata umum. Pesan komunikasi massa berupa fakta, peristiwa atau opini.


c. Komunikannya Anonim Dan Haterogen
Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen. Dalam komunikasi massa komunikator tidak mengenal secara langsung komunikannya (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.


d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dengan komunikasi massa yang lain adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memeperoleh pesan yang sama pula.


e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Setiap komunikasi melihat unsure isi dan unsure hubungan. Pada komunikasi antar pesona, unsure hubungan sangat penting, tetapi tidak untuk komunikasi massa. Dalam komunikasi massa, yang terpenting adalah unsure isi, karena pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan system tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.


f. Komunikasi Bersifat Satu Arah
Ciri komuniakasi ini merupakan kelemahan komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, karenanya, komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidaka dapat melakukan dialog. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah.


g. Stimuli Alat Indera Terbatas
Ciri ini juga merupakan salah satu kelemahan komunikasi massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat dan pada radio siaran dan rekaman auditif khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, khalayak hanuya menggunakan indera penglihatan dan pendengaran.


h. Umpan Balik Tertunda (delayed)
Komponen umpan balik merupakan komponen penting dalam bentuk komunikasi manapun. Efektifitas komunikasi seringkali terlihat dari umpan balik yang disampaikan oleh komunikan. Namun, umpan balik pada komunikasi massa berbeda dengan komunikasi antarpesona, karena komunikasi massa bersifat satu arah maka umpan balik pun menjadi tertunda, berbeda dengan komunikasi antarpesona yang melakukan proses komunikasi secara langsung, maka umpan balik dapat dilihat juga secar langsung.


Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi massa menurut Ardianto dan Komala (2004:49) terdiri dari efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media serta jenis perubahan yang terjadi pada khalayak yang terdiri atas efek kognitif, afektif dan behavioral.

a. Efek kehadiran media massa
Menurut Steven M. Chafee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagi benda fisik, antara lain:
1. Efek Ekonomi
Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagi usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.
2. Efek Sosial
Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagi akibat dari kehadiran media massa, misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status pemiliknya.
3. Penjadwalan Sehari-hari
Misalnya, dengan hadirnya televisi dapat mengubah jadwal belajar anak-anak sehari-hari.
4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
Orang menggunkan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebaginya.
5. Efek Menumbuhkan Perasan Tertentu
Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi dapat juga menumbuhkan perassan tertentu. Terkadang, seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu.


b. Efek Pesan
1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.
2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
3. Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindkan dan kegiatan. Misalnya adegan kekerasan di televisi membuat orang menjadi beringas.

Unsur-unsur, Fungsi, Tujuan Komunikasi

Menurut Cangara (2007:23) unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Sumber
Sumber peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, partai, organisasi, atau lembaga.


2. Pesan
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi yang isinya dapat berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda.


3. Media.
Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi antarpribadi panca indera dan berbagai saluran komunikasi seperti telepon, telegram digolongkan sabagai komunikasi.


4. Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.

5. Pengaruh.
Pengaruh atau efek adalah perbedaan atau apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah penerima pesan.


6. Tanggapan balik.
Umpan balik adalah salah satu bentuk dari pada pegaruh yang berasal dari penerima, tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.


7. Lingkungan.
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan dalam empat macam yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan lingkungan dimensi waktu.


Fungsi Komunikasi

Wiiliam I. Gorden dalam Deddy Mulyana, (2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu:

1. Sebagai Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.


a. Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian.

b. Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara panjang lebarm mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang tidak relevan.

c. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.

2. Sebagai Komunikasi Ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.


3. Sebagai Komunikasi Ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.


4. Sebagai Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan.
Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi. Sebagaimana yang dikutip dalam Effendy (2006:8) fungsi komunikasi antara lain:
a. Menyampaikan informasi ( to inform)
b. Mendididik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)

d. Mempengaruhi (to influence)

Tujuan Komunikasi

Sebagaimana yang dikutip dalam Effendy (2006:8) tujuan komunikasi antara lain:

a. Perubahan sikap (attitude change)

b. Perubahan pendapat (opinion change)

c. Perubahan perilaku (behavior change)Perubahan sosial (social change)

Konteks Komunikasi

Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori komunikasi secara umum dapat dibagi dalam lima konteks atau tingkatan, sebagimana yang dikutip dalam Sendjaja (2004: 1.25-1.26).

1. Intrapersonal Communication adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang melalui system syaraf dan inderanya. Teori komunikasi intrapribadi umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan, dan interpretasi terhadap symbol-simbol yang ditangkap melalui panca indera.

2. Interpersonal Communication atau komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium). Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka (face to face communication), percakapan melalui telepon, surat-menyurat pribadi merupakan contoh-contoh komunikasi antarpribadi. Teori-teori komunikasi antarpribadi umumnya memfokuskan pengamatannya pada bentuk-bentuk dan sifat hubungan (relationship), percakapan (discourse), interaksi, dan karakteristik komunikator.

3. Komunikasi Kelompok (group communication) memfokuskan pembahasannya pada interaksi di antara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Teori-teori komunikasi kelompok antara lain membahas tentang dinamika kelompok, efisiensi dan efektifitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk informasi, serta pembuatan keputusan.

4. Komunikasi Organisasi (organizational communication) menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan informal, serta bentuk-bentik komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan teori-teori komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi.

5. Komunikasi Massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi massa melibatkan aspek-aspek komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi. Teori-teori komunikasi massa umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media, hubungan media dengan masyarakat, hubungan antara media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu.

Definisi Komunikasi

Dewasa ini ilmu komunikasi dianggap penting dalam kehidupan bermasyarakat sebab sebagaimana diketahui bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian dimuka bumi ini. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang tidak dapat dipisahkan apa lagi ditinggalkan dari kehidupan kita, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Berkomunikasi dengan baik akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin, communis yang berarti sama, communicio, communication atau communicare yang berarti membuat sama (to make common) (Mulyana, 2005: 41).

Menurut Effendy, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2006: 5).

Menurut Carl I. Hovland “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).”

Sedangkan, menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, “Komunikasi: transmisi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses itulah yang biasanya disebut komunikasi (Mulyana, 2005:62).”

Menurut Harold D. Laswell, sebagimana dikutip dalam (Mulyana, 2005:62) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel to Whom With What Effects? (siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?).
Definisi sebagimana dikemukakan di atas, tentu belum mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun, paling tidak kita telah memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud komunikasi, sebaimana yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal tapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan dan teknologi.

Sabtu, 10 Juli 2010

15 (lima belas) komponen konseptual pokok komunikasi

Berikut adalah gambaran mengenai kelima belas komponen tersebut disertai contoh-contoh definisinya.

1. Simbol-simbol/verbal/ujaran

komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal, (Hoben, 1954)

2. pengertian/pemahaman

komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku (Anderson, 1959).

3. interaksi/hubungan/proses sosial

Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi (Mead,1963)

4. Pengurangan rasa ketidakpastian

Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego (Barnlund, 1964)

5. Proses

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain (Berelson dan Steiner, 1964).

6. Pengalihan/penyampaian/pertukaran

Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluran proses upaya pengalihan. dalam banyak kasus, apa yang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersama. oleh karena itu komunikasi juga menuntut adanya partisipasi (Ayer, 1995)

7. Menghubungkan/menggabungkan

Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Ruesch, 1957)

8. Kebersamaan

Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959)

9. Saluran/alat/jalur

Komunikasi adalah alat pengiriman pesan-pesan kemiliteran/order, dan lain-lain, seperti telegraf, telepon, radio, kurir, dan lain-lain (American collage dictionary)

10. Replikasi memori

komunikasi adalah proses yang mengarahkan perhatian seseorang dengan tujuan mereplikasi memori (Cartier dan Harwood, 1953)

11. Tanggapan diskriminatif

Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme terhadap suatu stimulus (Stevens, 1950)

12. Stimuli

Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai sebagai penyampaian informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima (Newcomb, 1996)

13. Tujuan/kesengajaan

komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima (Miller, 1996)

14. Waktu/situasi

Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi yang lain sesuai pola yang diinginkan (Sondel, 1956)

15. Kekuasaan/kekuatan

Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan (Schater, 1951)

sumber: Sendjaja, S. Djuarsa, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2004 (hal 1.20-1.22)