Senin, 12 Juli 2010

Reality show

Acara realitas (bahasa Inggris: reality show) adalah genre acara televisi yang menggambarkan adegan yang seakan-akan benar-benar berlangsung tanpa skenario, dengan pemain yang umumnya khalayak umum biasa, bukan pemeran. Acara dokumenter dan acara seperti berita dan olahraga tidak termasuk acara realitas. Acara realitas umumnya menampilkan kenyataan yang dimodifikasi, seperti menaruh partisipan di lokasi-lokasi eksotis atau situasi-situasi yang tidak lazim, memancing reaksi tertentu dari partisipan, dan melalui penyuntingan dan teknik-teknik pascaproduksi lainnya.[1]

Sesuai dengan namanya (Morissan, 2008 : 217-218), maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Jadi, menyajikan situasi sebagaimana apa adanya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang nyata (riil) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun, pada dasarnya reality show tetap merupakan permainan (game). Popularitas program reality show sangat menonjol belakangan ini, bahkan beberapa program yang sebenarnya tidak realistis pun ikut-ikutan menggunakan nama atau jargon reality show untuk mendongkrak daya jualnya. Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show ini bermacam-macam. Mulai dari yang betul-betul realistis misalnya hidden camera hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetap menggunakan nama reality show.

Terdapat beberapa bentuk reality show, yaitu:

a. Hidden camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang dihadapi seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di tengah situasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya (direkayasa).

b. Competition show. Program ini melibatkan beberapa orang yang saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan (game), atau pertanyaan. Setiap peserta akan tersingkir satu persatu melalui pemungutan suara (voting), baik oleh peserta sendiri ataupun audien. Pemenangnya adalah peserta yang paling akhir bertahan.

c. Relationship show. Seorang kontestan harus memilih satu orang dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya. Para peminat harus bersaing untuk merebut perhatian kontestan agar tidak tersingkir dari permainan. Pada setiap episode ada satu peminat yang harus disingkirkan.

d. Fly on the wall. Program yang memperlihatkan kehidupan sehari-hari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan pribadi hingga aktivitas profesionalnya. Dalam hal ini, kamera membuntuti ke mana saja orang bersangkuatan pergi.

e. Mistik. Program yang terkait dengan hal-hal supranatural menyajikan tayangan terkait dengan dunia gaib, paranormal, klenik, praktik spiritual magis, mistik, kontak dengan roh, dan lain-lain. Program mistik merupakan program yang paling diragukan realitasnya. Acara tersebut ternyata menjadi program yang memiliki audiens tersendiri.

Unsur-unsur reality show, yaitu:
Semua kenyataan yang terdapat pada reality show itu, seperti dikemukakan Darren Archer (Reality Television, 2007), dikemas dalam empat unsur.
[2]
  1. Plot (jalan cerita) yang memakai struktur naratif opera sabun untuk membentuk kejadian-kejadian di hadapan kamera.
  2. Character (watak) yang dimaksudkan sebagai cara pengungkapan identitas diri para aktor yang terlibat di dalamnya.
  3. Setting (panggung) yang ditata mirip dengan berbagai acara opera sabun dan komedi situasi.
  4. Audience (penonton) yang menyaksikan para aktor reality show, sehingga sifat-sifat personal aktor-aktor itu makin dikenali dengan akrab.

[1] (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Acara_realitas).
[2] Sumber: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/02/02/97457/ Reality--Pansus-Century

Tidak ada komentar:

Posting Komentar